black and white bed linen

Jubel.id Franchise

Ini merupakan layanan usaha bersama dibidang digital marketing, jika anda tertarik peluang besar menanti anda.

Franchise atau waralaba adalah bentuk kerja sama bisnis di mana pemilik merek dagang (franchisor) memberikan hak kepada pihak lain (franchisee) untuk menggunakan merek, sistem operasional, dan dukungan yang telah ditetapkan. Dalam bisnis franchise, franchisee membayar biaya kepada franchisor untuk mendapatkan hak tersebut. Franchisee bisa membuka bisnis di bawah nama brand franchisor

Dalam sistem franchise, franchisee membayar sejumlah biaya kepada franchisor untuk mendapatkan hak tersebut.

Sistem franchise melibatkan beberapa elemen kunci, antara lain:

  1. Merek dan Bisnis Model: Franchisor memiliki merek dagang yang telah terbukti dan bisnis model yang telah berhasil. Merek ini biasanya memiliki reputasi yang baik di pasar.

  2. Lisensi dan Hak: Franchisee diberikan hak untuk menggunakan merek, sistem operasional, dan dukungan yang disediakan oleh franchisor selama periode waktu tertentu, sesuai dengan perjanjian lisensi.

  3. Biaya dan Royalti: Franchisee membayar biaya awal kepada franchisor sebagai pembelian hak untuk membuka dan menjalankan usaha. Selain itu, mereka juga mungkin membayar royalti reguler, yang merupakan persentase dari pendapatan mereka kepada franchisor.

  4. Pelatihan dan Dukungan: Franchisor biasanya memberikan pelatihan awal dan dukungan berkelanjutan kepada franchisee untuk membantu mereka menjalankan bisnis dengan sukses.

  5. Perjanjian Franchise: Hubungan antara franchisor dan franchisee diatur oleh perjanjian franchise, yang mencakup detail hak dan kewajiban masing-masing pihak, durasi perjanjian, biaya, dan aspek-aspek lainnya.

  6. Standarisasi: Sistem franchise melibatkan standarisasi proses bisnis, produk, dan layanan untuk memastikan konsistensi di seluruh jaringan franchise.

Baca Juga: 10 Penyebab Bisnis Gagal yang Wajib Dipahami Calon Pengusaha

Keuntungan Bisnis Franchise

Franchise menawarkan berbagai keuntungan bagi kedua pihak, yaitu franchisor (pemilik merek atau bisnis) dan franchisee (pemilik unit bisnis yang mendapatkan lisensi).

Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem franchise:

Keuntungan Franchise Bagi Franchisor:

  1. Pertumbuhan cepat: Franchisor dapat memperluas bisnisnya dengan lebih cepat tanpa perlu modal besar karena investasi utama berasal dari franchisee.

  2. Pendapatan dari biaya franchise dan royalti: Franchisor mendapatkan pendapatan dari biaya awal franchise yang dibayarkan oleh setiap franchisee. Selain itu, mereka juga menerima royalti reguler berdasarkan penjualan franchisee.

  3. Pengelolaan risiko: Franchisee yang mandiri mengelola risiko operasional dan keuangan mereka sendiri, mengurangi beban risiko yang harus ditanggung oleh franchisor.

  4. Ekspansi geografis: Franchisor dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan geografis yang lebih luas tanpa harus mengelola unit-unit bisnis secara langsung.

  5. Brand exposure dan reputasi: Dengan adanya lebih banyak unit yang tersebar di berbagai lokasi, merek franchisor mendapatkan lebih banyak paparan dan meningkatkan reputasinya di mata konsumen.

  6. Peningkatan efisiensi operasional: Standarisasi proses operasional membantu meningkatkan efisiensi dan konsistensi di seluruh jaringan bisnis.

Keuntungan Franchise Bagi Franchisee:

  1. Penggunaan merek terkenal: Franchisee dapat memanfaatkan reputasi dan pengakuan merek yang sudah dikenal di pasaran, meminimalkan risiko bisnis.

  2. Dukungan dan pelatihan: Franchisee mendapatkan dukungan dari franchisor dalam bentuk pelatihan, bantuan pemasaran dan dukungan operasional untuk membantu mereka menjalankan bisnis dengan sukses.

  3. Model bisnis yang terbukti: Franchisee menggunakan model bisnis yang sudah terbukti berhasil, termasuk strategi pemasaran, operasional, dan manajemen yang telah diuji secara menyeluruh.

  4. Keuntungan ekonomi: Franchisee dapat memanfaatkan skala ekonomi dan mendapatkan keuntungan dari pembelian bersama dengan jaringan franchise lainnya.

  5. Pemantauan yang dikuratori: Franchisee dapat memanfaatkan pengawasan dan panduan yang diberikan oleh franchisor untuk memastikan bahwa mereka menjalankan bisnis sesuai dengan standar tertentu.

  6. Pengurangan risiko bisnis: Dibandingkan dengan memulai bisnis dari awal, memiliki waralaba dapat mengurangi risiko bisnis karena konsep dan modelnya sudah terbukti berhasil.

Keuntungan-keuntungan ini membuat sistem franchise menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang yang ingin memiliki bisnis sendiri tanpa memulai dari awal. Namun, keberhasilan dalam bisnis franchise juga bergantung pada kemitraan yang baik antara franchisor dan franchisee serta penerapan model bisnis yang solid.

Baca Juga: Pensiun: Pilih Berbisnis atau Berinvestasi?

Jenis-jenis Franchise dan Contohnya

Franchise dapat ditemukan dalam berbagai industri dan sektor bisnis. Berikut adalah beberapa jenis-jenis franchise yang umum:

1. Makanan dan Minuman

  • Restoran cepat saji.

  • Restoran makanan khas tertentu, seperti pizza, hamburger, atau sushi.

  • Waralaba kafe dan toko kue.

2. Ritel

  • Toko pakaian dan fashion.

  • Toko perlengkapan rumah tangga.

  • Waralaba toko buku atau warung kelontong.

3. Jasa Kesehatan dan Kebugaran

  • Waralaba pusat kebugaran dan gym.

  • Klinik kesehatan dan layanan medis tertentu.

4. Pendidikan

  • Waralaba lembaga pendidikan atau kursus pelatihan.

  • Pusat bimbingan belajar dan les privat.

5. Teknologi dan Layanan Bisnis

  • Waralaba penyedia layanan teknologi informasi.

  • Bisnis konsultan atau perusahaan pelatihan.

6. Otomotif

  • Bengkel dan layanan perbaikan mobil.

  • Waralaba cuci mobil.

7. Hiburan dan Rekreasi

  • Waralaba bioskop atau teater.

  • Pusat hiburan keluarga atau taman bermain.

8. Jasa Kebersihan dan Perawatan Rumah

  • Layanan pembersihan rumah atau kantor.

  • Waralaba perawatan taman atau landscape.

9. Retail Spesialis

  • Toko yang menjual produk khusus, seperti peralatan olahraga, mainan, atau alat musik.

  • Waralaba perhiasan atau toko elektronik.

10. Teknologi dan Komunikasi

  • Waralaba penyedia layanan telekomunikasi.

  • Toko dan pusat servis komputer.

11. Kesehatan dan Kebugaran Pribadi

  • Waralaba spa dan salon kecantikan.

  • Pusat pelatihan dan kelas kebugaran pribadi.

12. Pangan dan Minuman Spesifik

  • Waralaba es krim atau yogurt beku.

  • Waralaba kopi tertentu.

13. Minyak dan Bahan Bakar

  • Waralaba stasiun pengisian bahan bakar.

14. Pelayanan Keuangan

  • Waralaba lembaga keuangan, seperti bank atau lembaga peminjaman.

  • Konsultan keuangan atau perencana keuangan.

Itu hanya sebagian kecil dari berbagai jenis waralaba yang ada. Keberagaman ini mencerminkan kenyataan bahwa model bisnis franchise dapat diaplikasikan di berbagai sektor ekonomi.

Baca Juga: 9 Cara Mengelola Keuangan agar Bisa Siapkan Dana Pensiun

Plih Franchise yang Sesuai

Penting untuk mencari franchise yang sesuai dengan minat, keterampilan, dan tujuan bisnis calon franchisee. Hal ini akan memudahkan dalam pengelolaan bisnis yang kamu miliki.

Kalau masih bingung, jangan ragu untuk diskusi dan bertanya kepada perencana keuangan yang memahami keuangan pribadi bahkan untuk keuangan bisnisnya. PINA menyediakan layanan konsultasi keuangan GRATIS selama 30 menit. Dalam waktu tersebut, kamu akan mendapatkan banyak insight baru loh! Coba buat janji konsultasi sekarang mumpung gratis!

Sobat PINA, setelah memahami informasi pada artikel ini, apakah Sobat PINA tertarik berbisnis franchise?

Tugas Hari ini